|
Berpikir
Kreatif
Berpikir
kreatif adalah cara berpikir yang dipenuhi dengan ide atau gagasan dalam
mengembangkan daya imajinasi. Berpikir kreatif adalah kemampan
mendayagunakan potensi yang dimiliki yang muncul dari berbagai keadaan.
Menurut
psikolog Robert W. Olson, hambatan-hambatan seseorang untuk menjadi
kreatif antara lain:
a.
Kebiasaan: kebiasaan dalam melaksanakan pekerjaan yang sama dengan cara yang
sama
b.
Waktu: kesibukan sering dijadikan alasan untuk tidak kreatif, padahal setiap
orang, baik yang kreatif sekalipun mempunyai waktu yang sama
1 hari 24 jam
c.
Dibanjiri masalah: Hidup tidak terlepas dari yang namanya masalah, Tetapi jika
kita mempu menentukan skla prioritas, maka kita dapat memandang semua masalah
sebagai tantangan kreatif.
d.
Tidak ada masalah: Kita adalah makhluk pemecah masalah yang terus-menerus
menghadapi dan memecahkan sejumlah masalah. Jika masalah kita dipecahkan secara
otomatis atau menurut kebiasaan,kita tidak akan pernah mempunyai masalah.
e.
takut gagal: kegagalan manusia dalam berusaha dapat berbentuk pengasingan,
kritik, kehilangan waktu, kehilangan pendapatan, kecelakaan. Akan tetapi, lebih
baik gagal dari pada tidak pernah mencoba.
f.
Kebutuhan akan sebuah jawaban sekarang: Manusia tidak mau mengalami kesulitan
karena tidak memiliki jawaban langsung. Jadi ketika masalah dikemukakan,
kita secara langsung memberikan pemecahan.
g.
Kurang memperluas wawasan: Setiap orang harus terus belajar mengembangkan
diri, memperluas wawasan dengan menbaca dan praktik.
h.
takut bersenang-senang: Manusia sering tidak sadar bahwa rileks, bergembira,
dan santai merupakan aspek-aspek penting dari proses pemecahan masalah secara
kreatif, sedangkan situasi tegang dan stres akan menumpulkan kreativitas
seseorang.
i.
Dibutuhkan ide-ide dan gagasan yang fleksibel: Setiap gagasan dan ide baru dab segar
akan selalu merangsang kreativitas seseorang, akan tetapi ide
pemecahan masalah di suatu tempat belum tentu tepat diberlakukan ditempat lain.
Berpikir Kritis
Berpikir
seperti ini adalah berpikir secara cepat dan tepat dalam mengamati sesuatu.
Cara berpikir seperti ini bisa berupa pandangan atau gagasan yang menolak
segala sesuatu yang terjadi karena dirasa tidak sesuai dengan hati nurani atau
jalan pikiran yang benar. Kritis merupakan tanda kemampuan berpikir maju dan
berkembang. Berpikir kritis merupakan upaya pendalaman kesadaran serta
kecerdasan membandingkan dari beberapa masalah yang sedang dan akan terjadi
sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan dan gagasan yang dapat memecahkan
masalah tersebut, setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda.akan tatapi
apabila setiap orang mampu berpikir secara kritis,masalah yang mereka hadapi
tentu akan semakin sederhana dan mudah dicari solusinya. Oleh karena itu
manusia diberikan akal dan pikiran untuk senantiasa berpikir bagaimana
menjadikan hidupnya lebih baik dan mampu menjalani suatu masalah sepelik apapun
yang di berikan kepadanya
CIRI
– CIRI BERPIKIR KRITIS
1.Menanggapi
atau memberikan komentar terhadap sesuatu dengan penuh pertimbangan
2.Bersedia
memperbaiki kesalahan atau kekeliruan.
3.Dapat
menelaah dan menganalisa sesuatu yang datang kepadanya secara sistematis.
4.Berani
menyampaikan kebenaran meskipun berat dilaksanakan .
5.Bersikap
cermat,jujur & ikhlas karena ALLAH baik dalam mengerjakan pekerjaan yang
bertalian dengan agama maupun dengan urusan duniawi.
Perbandingan Berpikir Kreatif
dengan Berpikir Kritis
Berpikir
kritis melibatkan pemikiran logis dan penalaran termasuk keterampilan seperti
perbandingan, klasifikasi, pengurutan, penyebab / efek, pola, Jalinan, analogi,
penalaran deduktif dan induktif, peramalan, perencanaan, hipotesa, dan
mengkritisi.
Berpikir
kreatif melibatkan menciptakan sesuatu yang baru atau asli, melibatkan
keterampilan fleksibilitas, orisinalitas, kefasihan, elaborasi, brainstorming,
modifikasi, citra, pemikiran asosiatif, daftar atribut, berpikir metaforis,
serta hubungan yang kuat. Tujuan dari berpikir kreatif adalah untuk merangsang
keingintahuan dan mempromosikan perbedaan.
Berpikir
kritis dapat dianggap lebih berpikir menggunakan otak kiri sedangkan kreatif
lebih banyak menggunakan otak kanan, kedua hal ini terlibat dalam proses
“berpikir.” Ketika kita berbicara tentang HOTS “higher-order thinking
skills” yaitu “Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ” kita berkonsentrasi
pada tiga tingkat atas Taksonomi Bloom: analisis, sintesis, dan evaluasi.
Berpikir Divergent dan Konvergent
Proses berpikir divergen
merupakan proses berpikir yang paling mudah muncul pada seseorang yang tidak
terlalu memperhatikan baik-buruknya suatu nilai (acak-abstrak) sehingga dapat
dengan mudah melompat dari satu ide ke yang lain. Atau dengan kata lain
gambaran berpikir divergen adalah melingkar-lingkar seperti cakar ayam
(squiggle).
Proses
melahirkan ide dengan cara berpikir divergen berarti membiarkan pikiran kita
untuk bergerak ke mana-mana secara simultan. Kita dituntut untuk mengeluarkan
apa pun yang muncul di otak kita. Munculnya satu ide akan dapat memicu
timbulnya ide yang lain. Sebanyak dan sejelek apapun ide yang muncul tetap kita
tampung, dan alangkah lebih baiknya ditulis di atas kertas atau dicatat di
laptop pada file tersendiri, dan juga bisa ditulis di bagian pesan tersimpan di
handphone. Dengan demikian, ide tersebut tidak menguap, sehingga masih dapat
diingat dan dapat dikembangkan.
Setelah kita melakukan proses
berpikir secara divergen dengan mengumpulkan semua ide yang kita keluarkan,
maka selanjutnya adalah menyaring/menyeleksi atau ide tersebut, kita sempitkan
menjadi beberapa ide saja yang terbaik. Kita dituntut mampu untuk memilih ide
mana yang paling menarik, paling praktis, paling sesuai, paling unik, atau
lainnya yang sesuai dengan tujuan yang kita inginkan. Lalu, langkah terakhir
tetapkan secara bijak satu ide yang akan kita gunakan.
Mempersempit fokus dari beberapa
ide besar inilah yang dinamakan dengan proses
berpikir Konvergen. Model ini paling mudah untuk para pemikir “bujur
sangkar” yang senang pada segala sesuatu yang terdefinisi dengan jelas. Allah
swt melengkapi kepada setiap manusia dengan alat berpikir yang biasa kita sebut
dengan otak. Otak terbagi menjadi dua bagian otak kiri dan otak kanan.
Dari uraian di atas bahwa
berpikir divergen adalah membiarkan otak kita bebas bergerak ke segala arah
untuk mencari ide-ide yang nantinya kita tampung. Hal ini sesuai dengan fungsi
pada otak kiri. Sedangkan berpikir secara konvergen adalah mempersempit ide
dengan menyeleksi ide-ide mana yang terbaik, dan hal ini sesuai dengan fungsi
dari otak kanan. Dengan kata lain berpikir divergen dan konvergen adalah
bagaimana cara kita untuk menggunakan otak kiri dan otak kanan secara seimbang.
bagi sobat yang mau filenya silahkan download disini